55-65 persen dari tubuh kita terdiri atas air. Air merupakan komponen penting untuk memungkinkan otak kita bekerja, darah kita mengalir dan otot kita bergerak. Akan tetapi apa yang akan terjadi ketika kita berkeringat ketika olah raga, berjalan-jalan di pantai atau sekedar mengindahkan rasa haus kita? Pengaruh kehilangan cairan tubuh berbeda bagi setiap orang, pengaruhnya juga bervariasi bergantung pada bagaimana kita bergerak, dan seberapa banyak kita biasanya berkeringat. Walupun demikian, kehilangan cairan tubuh tetap saja sanggup berdampak fatal.
Ilustrasi Kejuaraan Kickboxing FFSCDA Gambar orisinil oleh Claude PERON Lisensi Creative Commons |
Rasa haus melanda ketika kita kehilangan 2% dari masa tubuh kita. Untuk orang yang mempunyai bobot 65 Kg, air yang hilang kira-kira sebesar 1,3 Kg. Anda sanggup kehilang jumlah ini ketika berolah raga berat, contohnya bertinju, selama satu jam tanpa minum. Akibatnya, tubuh anda akan berupaya untuk menyerap seluruh cairan yang tersisa. Ginjal anda akan mengalirkan lebih sedikit air ke kandung kemih sehingga air seni menjadi lebih pekat. Anda akan lebih sedikit mengeluarkan keringat sehingga, suhu tubuh anda akan meningkat. Darah anda menjadi lebih kental dan sulit mengalir. Untuk menjaga fatwa oksigen ke otak, detak jantung anda akan meningkat dengan cepat.
Ilustrasi Atlet balap sepeda Australia Nick Gates Gambar orisinil oleh Gls Lisensi Creative Commons |
Hal ini dirasakan ketika tubuh kehilangan 4 persen air, kira-kira 2.6 Kg bagi orang yang mempunyai bobot 65 Kg. Ini terjadi ketika kita beraktifitas yang kira-kira setara dengan mengendarai sepeda pada cuaca yang sangat panas selama tiga jam tanpa minum. Aktifitas ini juga setara dengan berjalan tanpa air selama dua hari penuh. Akibatnya konsentrasi darah kita akan sangat tinggi, alirannya akan lambat dan menybabkan tekanan darah turun. Kulit kitapun akan mulai mengkerut dalam kondisi ini. Turunnya tekanan darah yang signifikan akan menciptakan kita pusing dan sanggup saja pingsan. Saat itu kita tidak akan berkeringat lagi dan tubuh kita menjadi terlalu panas tanpa ada asupan air untuk medinginkannya.
Ilustrasi Gurun Pasir Rub' al Khali gambar orisinil oleh Nepenthes Lisensi Creative Commons |
Hal ini terjadi ketika anda kehilangan air setara dengan 7% dari bobot tubuh anda. Untuk orang dengan berat tubuh 65KG, air yang hilang kira-kira 4.6 Kg. Hal ini sanggup terjadi contohnya bila anda tersesat di padang pasir. Kala itu tubuh kita akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan tekanan darah. Untuk mempertahankan kehidupan, tubuh akan mengurangi fatwa darah ke organ-organ yang tidak vital, contohnya ginjal dan usus. Sayangnya, bila berlarut-larut hal ini sanggup menjadikan kerusakan pada organ-organ tersebut. Tanpa adanya ginjal yang menyaring darah, maka racun-racun dari seluruh tubuh akan menumpuk dan membahayakan jiwa anda.
Tahap 4 Kematian
Ilustrasi Pelari pada even GRAND BARA 2009 Gambar orisinil oleh J oshua Bryce Bruns Lisensi Public Domain |
Ini terjadi ketika seseorang dengan berat tubuh 65 Kg kehilangan 6.5 Kg air (10%). Hal ini akan anda alami bila anda berjalan terus menerus selama lima hari, atau berlari 11 jam non stop pada suhu 30 derajat celsius, tanpa minum. Ini ialah kondisi gawat darurat. Tubuh yang terlalu panas akan mengakibatkan organ-organ dalam yang vital juga memanas. Kerusakan hati misalnya, sanggup membunuh anda. Akan tetapi bila anda cukup beruntung, racun-racun dalam darah anda akan menumpuk dan hanya merusak ginjal anda. Anda memang masih mungkin tertolong, walaupun demikian, anda masih membutuhkan transplantasi ginjal setelahnya.
0 Response to "Dehidrasi, Bagaimana Dampaknya Bagi Badan Anda?"
Post a Comment